Prolog
Kemarin kita sudah membahas tentang garis besar elektronika dasar yang perlu diketahui untuk lebih dekat mengenal Dunia Elektronika.Banyak jenis komponen yang tersedia, seperti Resistor, Dioda, Transistor, Induktor, dan lainnya.
Kali ini kita akan membahas lebih dalam tentang Resistor dan seluk beluknya..
Apa itu Resistor ?
Resistor berasal dari bahasa inggris " resist " yang artinya menghambat.Secara istilah, Resistor adalah komponen elektronika yang bersifat pasif yang digunakan untuk mengaplikasikan penghambatan listrik dalam suatu sirkuit elektronik, Wikipedia.
Kita analogikan resistor itu seperti kotoran dalam pipa air yang menyebabkan air tidak mengalir seluruhnya melainkan sebagian karena terhambat oleh resistor.
Bagaimana Resistor Bekerja ?
Seperti yang saya jelaskan diatas, Resistor mudah difikirkan seperti kotoran dalam pipa air..Contoh analoginya dapat dilihat perbedaan antara pipa tanpa air dan dengan resistor / kotoran..
Terlihat jika ada resistor maka aliran airnya akan berkurang.
Bedanya, dalam elektronika yang kita bahas bukan air tetapi arus listrik.
(?) Lalu jika kita ingin menggunakan listrik, mengapa arus lisrik harus dikurangi ? bukannya kalau arus listrik besar bagus ?
Mengapa Harus memakai Resistor ?
Dari kegunaan Resistor diatas, komponen ini berfungsi dalam beberapa hal, seperti :- Mengurangi besar Arus Listrik
Jelas Resistor berguna untuk mengurangi arus listrik sehingga tidak terlalu banyak arus listrik yang mengalir.. - Sebagai pengatur level sinyal atau tingkatan sinyal
Lebih lanjutnya akan kita bahas pada artikel ke depan.. - Pembagi Tegangan atau Volt Listrik
Contoh sederhananya kita bisa membagi 5 volt dari mikrokontroller menjadi 3.3v untuk keperluan tertentu. - Element Bias Aktif
- Memutus Jalur Pengiriman Listrik..
Masih banyak lagi kegunaan selain yang disebutkan diatas.
Tetapi, dalam tahap awal kita akan memahami dan menerapkan fungsi yang pertama, yaitu kegunaan Resistor untuk Mengurangi besar Arus Litrik..
Besar Resistor dan Hubungannya dengan Tegangan serta Arus Listrik
Seperti halnya jumlah kotoran dalam pipa, Resistor pun memiliki suatu nilai yang dapat dihitung.Besar Resistor atau jumlah kotoran berpengaruh terhadap besar kecilnya
Resistor memiliki besaran tegangan yang
disimbolkan dengan lambang Ohm ( Ω ).
Kita amati Analogi berikut..
Tegangan dapat digambarkan seperti jumlah air atau jumlah tekanan.
Resistor sebagai kotoran dan Arus Listrik sebagai besar air yang mengalir..
Dan terlihat pada gambar disamping bagaiamana Hubungan Tegangan - Resistor ( Hambatan ) - Arus Listrik.
Kemudian kita dasarkan pada Hukum Ohm yaitu :
V = I RMaka kita dapat menentukan besar Arus Listrik analogi diatas :
Tegangan = Arus x Hambatan
Tegangan = Arus x Hambatan
maka..
Arus = Tegangan / Hambatan
= 10 / 5
= 2 Ampere, satuan Arus listrik adalah Ampere.
Perlu diingat ya Hukum Ohm diatas. Tidak perlu dihafal cukup difahami saja..
Setelah itu, Bagaimana cara Membaca Nilai Resistor ?
Setelah belajar menghitung diatas, Kita lanjut membaca Nilai Resistor.Caranya :
Kalian lihat pada resistor pita yang berwarna emas atau perak, dan taruh ke sisi kanan.
Kemudian lihat warna gelang 1, gelang 2, dan gelang 3, dan tinggal hitung nilainya sesuai tabel berikut :
Warna | Gelang 1 | Gelang 2 | Gelang 3 (Pengali) | Gelang 4 (Toleransi) |
Hitam | 0 | 0 | 10^0 | |
Cokelat | 1 | 1 | 10^1 | |
Merah | 2 | 2 | 10^2 | |
Jingga | 3 | 3 | 10^3 | |
Kuning | 4 | 4 | 10^4 | |
Hijau | 5 | 5 | 10^5 | |
Biru | 6 | 6 | 10^6 | |
Ungu | 7 | 7 | 10^7 | |
Abu - abu | 8 | 8 | 10^8 | |
Putih | 10^9 | |||
Emas | 10^-1 | ±5% | ||
Perak | 10^-2 | ±10% |
Pembacaannya contohnya sebagai berikut :
Cukup menyenangkan bukan ? Contoh lain kita bisa coba pada gambar berikut :
Warna - warna tersebut tidak perlu dihafal, semakin sering belajar elektronika, warna tersebut lama kelamaan akan melekat sendiri ke memori kalian..
Macam - macam Resistor
Sebenarnya banyak sekali macamnya resistor, namun yang sering kita gunakan contohnya tiga resistor berikut :Fixed Resistor atau Resistor Tetap
Resistor tetap itu maksudnya resistor yang nilainya sudah ditetapkan, contohnya seperti resistor yang kita bahas diatas.Contoh nilainya 12 Ohm dan 1000 Ohm.
Nilainya tidak berubah dan nilainya dapat dibaca dengan tata pembacaan seperti diatas..
Variable Resistor atau Resistor Bervariable
Resistor Variabel adalah resistor yang nilainya bisa dirubah oleh pengguna, dapat dengan putaran atau geseran..Variabel Resistor biasanya digunakan untuk sirkuit elektronik yang membutuhkan perubahan sinyal atau arus listrik, misalnya mengatur intensitas cahaya lampu, mengatur channel radio, dan lain - lain.
Contoh Variable Resistor bisa dilihat pada gambar dibawah..
from circuitstoday.com/variable-resistor-working
Jelas banyak sekali tipe dari Variabel Resistor, tetapi dalam tahap awal kita bahas variable resistor berikut yang akan sering kita gunakan..
Potensiometer
Potensiometer adalah nilai resistor yang nilainya dapat dirubah dengan memutar knob atau putaran potensiometer.
Resistor ini dapat diibaratkan seperti kran air yang airnya diatur oleh knob kran..
Saya rasa tidak perlu saya gambar bagaimana analogi kran airnya, tetapi akan bagus jika kita coba percobaan berikut..
Percobaan Sederhana memahami menggunakan Potensiometer
Bahan yang dibutuhkan :- 1 x Potensiometer ukuran kecil, contoh ukuran 5k Ohm.
- 1 x Led
- 1 x Resistor 100 Ohm
- 1 x Battery 9V
Kalian juga bisa memakai breadboard untuk mempermudah percobaan kalian..
Setelah pemasangan selesai, kalian bisa lihat perubahan kecerahan lampu saat potensiometer diputar...
Hal itu dapat dibayangkan seperti jumlah air yang mengalir pada led diatur oleh potensiometer..
Apa selanjutnya ?
Selanjutnya kalian bisa kembali melanjutnya Pembelajaran Dasar Elektronika dan Memahami menggunakan Dioda dan Macamnya..Referensi :
This is an awesome motivating article.I am practically satisfied with your great work.You put truly extremely supportive data. Keep it up. Continue blogging. Hoping to perusing your next post 2cl77 diode
ReplyDelete